Sabtu, 19 November 2011

Islam, Agama Kemanusian


Islam, Agama Kemanusian
Oleh: Edi Sugianto
Kata Islam diambil dari bahasa arab, asal katanya salima artinya selamat sentosa, tunduk, patut, taat dan damai. Dari salima kemudian berubah menjadi, yang artinya berserah diri. Oleh karenanya, orang yang berserahdiri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Kata Islam dapat disimpulkan, patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah Swt dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Namun kata Islam bukan sesuatu yang baru, yang muncul setelah Nabi Muhammad Saw. diutus oleh Allah Swt di tengah-tengah kaumnya. Kata Islam telah dikenal sejak dahulu.Oleh karenanya, para Nabi sebelum Nabi Muhammad juga memakai kata Islamdalam keagamaanya. Karena itu juga, Islam identik dengan agama kehanifan (lurus, jauh dari syirik) dan ketauhidan (meng-esakan Allah).Hal tersebut menunjukkan Islam sebagai agama telah ada sebelum Nabi Muhammad diutus, kemudian beliaulah yang menyempurnakannya sebagai penuutup Para Nabi (Khatamu al-anbiya’).
        Lihatlah ketika Ibrahim, As dituduh sebagai seorang Yahudi atau Nasrani. Allah menjawabnya dalam Al-Qur’an surah Al-Imran: 67, Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik”. Dan juga permohonan Nabi Ibrahim ketika haji; “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
Mari kita juga melihat permohonan Nabi Yusuf,  As kepada Allah Swt. beliau memohan kepada Allah agar mati dalam keadaan Islam. Dalam QS Yusuf: 101 YaTuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagianta 'birmimpi. (YaTuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkan lahaku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh”.
Bukti bahwa Islam bukan agama baru yang dibawa Nabi Muhammad Saw, kita bisa temukan dalam Al-Qur’an, yang menjelaskan tentang pengakuan kaum Nabi Isa yang setia kepadanya (hawariyyin). QS Al-Maidah: 111Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku." Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahairasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepadaseruanmu)”.
Maka satu kesalahan besar, jika ada umat Nabi Muhammad Saw, yang beranggapan dan berpandangan, bahwasanya Islam adalah agama baru yang dibawanya. Agama Islam sudah sejak dahulu dibawa oleh Nabi-nabi dan Utusan Allah Swt. dengan misi ketauhidan mulai Nabi Adam, As sampai Nabi Muhammad, Saw. Namun, Nabi danRasul yang pertama kali dahwahnya bersentuhan langsung denganumatnya yaitu NabiNuh, As.
Nabi Ibrahim merupakan bapak para Nabi (abul anbiya’), karena keturunannya banyak yang diangkat oleh Allah Swt. menjadi Nabi dan Rasul setelahnya, hal itu merupakan pengabulan do’a dari Allah kepadanya,YaTuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Diantara keturunan beliau yang diangkat menjadi Nabi adalah,Nabi Ismail As, Ishaq As, Ya’kub As, sampai kepada Musa As, Isa As dan kemudian Muhammad Saw yang menjadi penutupnya.
Jadi intinya, semua agama yang mengajarkan kehanifan dan tauhid, maka itulah agama Islam dan itulah mukmin dan muslim sejati, WalaupunYahudi atau Nasrani. Dan Allah akan memberikan kebahagian di akhirat dan memasukkan semuanya ke dalam surga berdampingan, lihat QS. Al-baqarah, Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasranidan orang-orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. Jadi benar adanya, agama itu satu dan sama, kalau tauhidnya sama, meng-esakan Allah Swt. Namun, jika ada agama yang melenceng dari kehanifan dan ketauhidan, maka itu bukan agama Islam. Tapi agama musyrik.
Nikah Beda Agama YES, Nikah dengan Kaum Musyrik NO..!
Oleh karena itu, Islam sebagai agama tidak mengharamkan nikah beda agama dengan syarat tuhidnya sama, yaitu meng-esakan Allah Swt, dalam QS Al-Maidah: 5 dijelaskan,Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar maskawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barang siapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di har ikiamat termasuk orang-orang merugi.
Namun, Islam sebagai agama yang hanif  sangat melarang keras nikah dengan orang musryik. Hal itu dijelaskan dalam QS Al-Baqarah,Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surge dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”.
Islam satu-satunya agama yang sangat jelas dan terbuka mengklasifikasi dan memberi pilihan kepada umatnya secara sederhana dan fair. Oleh karena itu, sangat benar apa yang difirmankan oleh Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw dalam QS Al-Imron: 85, Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar